Padang Mangateh, Peternakan Sapi Seperti Desa Hobbiton New Zealand
Sumber: Wonderful Minangkabau |
Bagi anda yang tertarik untuk berwisata sembari menikmati suasana sejuknya dan keindahan perdesaan, Padang Mangateh adalah salah satu tempat yang tepat untuk dikunjungi. Selain akses menuju lokasi yang sangat mudah, objek wisata ini juga menyediakan tempat penginapan bagi yang ingin tinggal sejenak, baik itu bersama keluarga mau pun rombongan.
Seperti halnya tempat wisata pada umumnya, Padang Mangateh juga menyajikan banyak hal asik dan menyenangkan yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.
Baca Juga: Wisata Ngalau Indah Payakumbuh Sumatera Barat
1. Padang Mangateh, New Zealand Nya Payakumbuh
Sumber: @bhimawibawa's |
Pemandangan indah yang ada pada hamparan padang rumput dapat menyihir mata yang melihatnya. Padang rumput ini memiliki luasnya lebih kurang 280 hektar ini bisa juga dapat anda gunakan sebagai foto prawedding bersama pasangannya. Spot-spot selfie dengan latar belakang padang ruput yang luas beserta sapi-sapi dan pepohonan yang asri seperti halnya pemandangan di New Zealand.
Bagi anda yang memiliki hobi olahraga, selain menikmati keindahan alam Padang Mangateh di tempat ini anda juga dapat lari maraton (Joging) mengitari jalan-jalan di sekitar objek wisata ini.
2. Izin Berkunjung via Online
Bagi anda yang ingin berwisata dan menginap di Padang Mengatas anda harus mem-booking tempat terlebih dahulu. Mengingat, bahwa lokasi ini juga merupakan Balai Pembibitan Ternak Unggul Dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas (BPTU-HPT) untuk masuk ke sini anda perlu meminta izin terlebih dahulu.Tapi jangan khawatir, BPTU Padang Mangateh sudah menyediakan surat izin masuk secara oline yang praktis dan tidak ribet. Cara mendaftarnya cukup mengunjungi website BPTUHPT Padang Mengatas atau klik link 'di sini' dan isi formulir yang telah tersedia di web tersebut. Selain itu anda juga bisa memesan beserta penginapan juga di sini.
Baca Juga: Harau Valley, Wisata Alam KabupatenLima Puluh Kota
3. Akses Lokasi Yang Sangat Mudah
Sumber: @infoduniapeternakan |
Dari Tugu Adi Pura yang terdapat di dekat pasar Kota Payakumbuh, belok ke kanan jika anda datang dari arah Kota Bukittinggi, dan jika anda dari arah Pekanbaru belok lah ke kiri teruslah lanjutkan perjalanan melewati Jembatan Ratapan Ibu (Pasar Ibuah). Tidak jauh dari sini sekitar 800 meter anda akan melihat bundaran, namanya Labuah Silang. Nanti jalan lurus saja terus ke arah tempat pemandian Batang Tabik. Jika sudah melihat Pemandian Batang Tabik di sebelah kanan jalan dan melewatinya maka anda sedikit lagi akan sampai di lokasi. Nanti sebelah kanan ada Simpang Puskesmas Mungo sebagai tanda belok ke lokasi. Belok ke arah kanan dan anda sampai di lokasi. Jika anda bingung silahkan menggunakan google maps dibawah ini:
Baca Juga: Air Terjun Lubuak Bulan, Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota
4. Peternakan Yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial
Sumber: @elsaynr13 |
Pada awal pendirian, peternakan ini belum menjadikan sapi sebagai fokus utama peternakan. Pemerintahan Hindia Belanda pada saat itu dan lebih fokus kepada kuda. Sedangkan peternakan sapi baru mulai di ternakkan mulai tahun 1936. Sapi-sapi ini di datangkan langsung dari Benggala, India yang mana jenis sapinya yaitu sapi Zebu.
Peternakan ini juga pernah hampir di tutup karena situasi dan keadaan yang kacau pada saat itu. Namun pada tahun 1950, Dr. Mohammad Hatta yang merupakan salah satu putra terbaik Sumatera Barat, sekaligus Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama, melakukan pembenahan terhadap peternakan ini.
Pada saat itu Beliau menjadikan peternakan ini sebagai Stasiun Peternakan Pemerintah yang diberi nama ITT (Induk Taman Ternak) Padang Mangateh pada tahun 1951 sampai dengan tahun 1953. ITT Padang Mangateh ini menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara pada tahun 1955. Sedangkan hewan yang dipelihara saat itu diantaranya seperti kuda, sapi, kambing dan ayam.
Sumber: @tomybudiarto |
Kemudian Pemerintah Jerman melakukan penelitian dengan membuat kajian tentang ITT Padang Mangateh pada tahun 1973-1974. Dan akhirnya pada tahun 1974 – 1978 terciptalah sebuah kerjasama untuk merenovasi dan membangun kembali ITT Padang Mangateh antara Pemerintah Jerman dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui sebuah proyek yang diberi nama Proyek Agriculture Development Project (ADP).
Setelah proyek ADP berakhir, ITT Padang Mengatas berubah menjadi Balai Pembibitan Ternak – Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) pada tahun 1978. Setelah itu diserahkan kepada Departemen Pertanian dengan SK Menteri Pertanian RI No. 313/Kpts/Org/1978 dengan wilayah kerja 3 propinsi yaitu Sumbar, Riau, dan Jambi. Sedangkan untuk biaya operasional BPT-HMT pada saat itu ditanggung oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan Pemerintah RI.
Kemudian biaya pengelolaan BPT-HMT diambil alih oleh Pemerintah RI pada tahun 1985 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.292/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002. Sehingga tempat ini berubah nama menjadi Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi Potong Padang Mangateh dengan wilayah kerja meliputi seluruh propinsi di Indonesia.
Sumber: Minangtourms dan datang kelapangan langsung
Wah, jadi pengen coba kesana. Tetapi jauh dr tempat tinggalku...
ReplyDeleteEmang kk tinggal dimana? Jauh dimata dekat di hati loh kak... hehehe
DeleteIni ada tempat terindah yang pernah saya kunjungi
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung
DeletePadang mengatas adalah salah satu tempat yg menjadi kebanggaan masyarakat Payakumbuh. Kalau bisa tempat ini selalu dikembangkan krn termasuk kedalam aset negara yg harus dilindungi.
ReplyDeleteSetuju sekali buk, padang mangateh harus kita lindungi karena termasuk aset negara
DeleteSebenarny ini tempat wisata namanya padang mengatas atau padang mangateh sih?
ReplyDeleteKalau dr website nya padang mengatas kk... tp kl masyarakat sering nyebut padang mangateh
DeleteWah keren ya tempatnya, foto ceweknya juga cakep...
ReplyDelete